Sabtu, 29 Maret 2014

You Are the Apple of My Eye

Terkadang sesuatu hal yang kita usahakan tidak menghasilkan apa-apa. Salah satu kutipan yang paling kuingat dalam film you’re the apple of my eye. Film asing tentunya. Tepatnya film Taipei. Taipe emang lumayan terkenal industri filmnya sejak dulu, sejak jaman Jet Li jacky chan dan yang lain2 nya. Tapi sekarang film ber-genre romantic menye-menye mulai mendominasi industry film disana. 

               Ya memang Akhir-akhir ini bisa dibilang sering juga gue nyari nyari film romantic dan nonton tuh film sendiri di kamar ato bareng temen2 di salah satu dari 3 basecamp UKM yang gue bisa bebas akses disana. BEM. Himpunan, dan satunya lagi Unit kegiataan Mahasiswa WAMSINOMI (keren gak broh? Maklum, aktivis broh hha). Nggak kayak biasanya. Sehari gue bisa ngehabisin 2-3 film dan itu juga yang bikin gue haus film setiap harinya. Saat ini you’re the apple of my eye menjadi urutan nomor 2 film cinta-cintaan ( sory agak lebay ) setelah film berjudul two face of my girl. Film film romantis kayak itu yang jadi selera ane, yang gak terlalu lebay menye-menye cenderung konyol tapi ngena banget romasntisnya.

                Nonton film ini jadi ngingetin ama seorang tokoh yang gue tulis di “ketika jones ngomong cinta” bukan tokoh fiksi tuh. Mungkin ending nya hubungan gue ama si tokoh tersebut hampir sama kayak di film Apple of my eyes kecuali adegan ciuman ciumannya. Sebenernya pengen juga, tapi inget dosa broh, kalo gak dosa sih ahhsudahlah. Haha :


sedikit ada kemiripan antara kisah ketika jones ngomongin cinta dan you’re the apple of my eye  Apalagi pas si tokoh cowok berantem ama si tokoh cewek terus mereka gak pernah berhubungan lagi selama masa dari awal perkuliahan sampai masa kuliah hamper selesai. Dan gue juga sempet berpikir apa besok cerita hidup gue sama kayak di tuh film taipe? Wkwkw. Kalo persis itu artinya ane harus siap-siap nyari Hati serep. Kenapa?  Karena Endingnya si sutradara dan penulis naskah tuh film gak mikir perasaan yang nonton film mereka, nangis sejadi-jadinya deh antum hha.

Senin, 24 Maret 2014

Rantai Gajah

sabtu kemarin tanggal 22 maret di karenakan sebuah keterpaksaan ane ikut sebuah acara seminar dan training, training ini diselenggarakan oleh +Baju Rumi (Rumah Inspirasi) di kampus ane tercinta (ekheeemmm), kampus umemes. universitas Meh Solo ( universitas hampir solo; bahasa jawa ). tahu kan Rumahinspirasi? semacam organisasi yang dibangun oleh bang @briliAgung. si trainer muda dan berkompeten, salah satu trainer tersukses saat ini di indonesia malahan mungkin. oke deh next...

pagi sekali peserta harus dateng dan regristrasi di situ. regristrasi mulai dari pukul 7 pagi dan jam 7.45 open gate. skip skip skip. akhirnya duduk. baru kali ini juga gue ikut trainer atau seminar dapet tempat duduk paling depan.

nedxt next next..

dari sekian materi berkualitas yang di sajikan, hanya ada satu materi yang bener bener ane perhatiin. yaitu materi RANTAI GAJAH. apa itu.?

tau gajah liar? pernah liat sendiri gajah liar di hutan? tahu cara njinakinnya?? nahh.. orang luar jawa sana, khususnya daerah pertanian. bukan hal yang jarang jika tiba tiba datang seekor maupun segerombol gajah liar yang ngamuk rumah mereka di babat habis. mau gak mau si gajah itu harus di jinakin biar gak semakin pogo-pogo dan menyebabkan korban jiwa. Nah.. gimana jinakinnya.?

 pertama si gajah di tembak bius.. busshhtttt #soundeffect, begitu gajah lemas terus pingsan si gajah di iket dengan rantai yang besar di sebuah pohon yang besar. saat si gajah liar ini siuman, sigajah otomatis terus nyoba kabur.. larii kanan lari kiri, salto, squad jump. push up, shit up, angkat barbel, eh apa'an sih.?? haha sampai akhirnya frustasi gara2 gak bisa lepas dari tuh rantai yang besar. ketika lapar, si gajah liar ini hanya diam dan menunggu manusia memberinya makan, hal itu berulang selama beberapa hari.

hingga sampai akhirnya si gajah liar ini hanya diam dan menunggu makanan dari manusia dengan tenang. saat sudah tenang si gajah liar ini, rantai yang besar mengikat kaki gajah itu diganti dengan rantai lebih kecil yang seharusnya gajah liarpun cukup mudah untuk membuatnya putus dengan sekali hentakan. rantai kecil itu-pun hanya di ikatkan di pohon yang tak sama besar dengan pohon pertama,

apa yang terjadi brohh.?? gajah itu tetep gak mau berontak walaupun rantainya udah di ganti rantai yang kecill, kecil banget kayak cemut..  si gajah juga tetep diem dan menunggu dikasih makan ketika lapar broh, kenapa hal itu terjadi broh? karena dalam otak gajah itu tadi sudah terpaku bahwa rantai yang mengikatnya adalah rantai besar yang kuat dan di tambatkan di sebatang pohon yang kokoh sehingga serasa percuma jika berusaha berlari, Meskipun sebenarnya rantai yang besar itu tadi sudah diganti dengan rantai yang begitu kecil. dalam OTAKNYA, si gajah merasa masih diikat dengan Rantai yang besar, sekali lagi Dalam OTAKnya, Hanya Dalam OTAKNYA!!! padahal kenyataannya, Rantai itu telah di ganti dengan rantai yang kecil yang sangat memungkinkan si gajah itu bisa memutuskannya agar lepas dan kembali ke hutan.

Soo intinya... Rantai Gajah = HAMBATAN gajah untuk berlari, begitu pula di diri kita brohh, Rantai 'Gajah' kita = hamabatan yang membuat kita untuk sulit berkembang menjadi yang lebih baik, sulit move on, sulit mengembangkan karir dan lain sebagainya. bisa saja karena perkuliahan kita usaha kita menjadi sulit berkembang karena konsentrasi kita terpecah. bisa saja kita belum dapet-dapet jodoh karena ada sebuah rantai gajah yang bertajuk mantan di pikiran kita. ingat!! rantai gajah itu hanya ada di pikiran kita. dan kita seharusnya bisa menghilangkannya. bagaimana cara meghilangkannya?? simak di post ane berikutnya..