menurut kalian apakah wajar seorang cowok menulis sebuah catatan harian atau dalam bahasa inggris disebut sebagai Diary. nah kapan terakhir kali agan-agan dan aganwati nulis diary.???
buku harian mempunyai banyak manfaat. yang sebagian besar di ketahui orang, manfaat buku harian adalah mengurangi rasa stress dengan Curhat, sebagai penyimpan memori yang sewaktu waktu bisa kita baca kembali, dan akhirnya memori itu bisa kita jadikan sumber inspirasi. bahkan dewasa ini terutama di daerah korea dan jepang buku harian juga di sertai dengan gambar yang di buat oleh penulisnya, jadi terkesan menarik untuk menulis di buku harian itu.
umumnya buku harian merupakan suatu yang tidak absurd bagi wanita, kebanyakan wanita mempunyai dan menulis buku harian, tapi bagai mana dengan pria? apakah salah jika pria mempunyai buku diary-nya?
umumnya usia 17-20'an tahun adalah usia transisi yang agak sulit bagi laki-laki, bagaimana tidak.? di usia tersebut banyak hal yang dirasakan oleh seorang laki-laki. mulai dari mengenal patah hati, terdorong untuk hidup mandiri, mati-matian menyelesaikan study, mulai menjauh dari orang tua dan mengahadapi dunia yang realita nya tak seindah mimpi-mimpi mereka.
tak jarang juga nih sobt di usia itu laki-laki akan ngrasa kehilangan jati diri, dia gak tau siapa sebenarnya diri mereka, kayak apa sih diri mereka, apa sih yang menjadi keinginan mereka, apa sih cita-cita mereka dan bahkan mereka kadang tak tahu apa fungsi kemaluan mereka ( oke deh lupakan )
terus apa hubungannya dengan diary??
menulis merupakan suatu kesibukan positif yang bisa menyita waktu luang kita,, hal ini bakal jadi obat mujarab ketika ente lagi dalam masa-masa moving on paska patah hati. hhaha
Bahkan diary juga bisa mbantu diri kita untuk mengetahui sebenarnya siapa diri kita, dan apa yang ingin kita capai dalam beberapa waktu ke depan ( semacam target hidup lah ).
Budaya Literasi
simple-nya, budaya literasi dapat kita artikan budaya Menuli cuys, bukan hanya menulis cerita. namun mencatat data itu merupakan literasi juga, terus apa hubungannya dengan diary.?? tentu saja sebagai seorang laki kita mempunyai banyak pengalaman seperti yang saya sebutkan diatas tadi, apa bila pengalaman itu tidak di abadikan di secarik kertas kemungkinan besar akan menguap dan terluapakan. namun apa bila mencatatnya kita kapanpun entah 2 tahun 3 tahun kedepan dapat merefresh kembali ingatan kita. dan sehingga bukan hal yang mustahil ketika merefresh catatan tersebut kita mendapatkan inspirasi yang luar biasa dari suatu hal yang pernah kita tulis sobt.
"Dalam salah satu riwayat, Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash berkata, “Dulu aku menulis semua perkara yang aku dengar dari Rasulullah SAW untuk aku hafalkan."
tuh, rosul nyuruh sahabat nya buat nulis sobt, mengisyaratkan bahwa budaya literasi emang penting.
terus hal yang pentig lagi nih soal diary, seperti yang ane sebutin diatas tadi. diary bisa lo jadi'in Sarana MOVE ON. biasanya, waktu kita punya gebetan nih sobt, hari - hari di isi dengan sesuatu hal yang selalu berkaitan dengan gebetan kita. nah jika terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan ( dibaca ; PUTUS / KANDAS ) kita pasti jadi ngerasa kehilangan karena gak biasanya kita ngisi hari tanpa si doi.. buat ngisi hari tanpa si doi kita bisa menuhin diary kita. mau nulis sambil nangis kek, mau curhat kek, bikin lirik lagu kek, ntar pasti bisa mbantuin lepas dari belenggu ke galau an yang kita alami sobt.
Hint terakhir nih sobt. buku harian gak melulu isinya cerita apa yang hari ini lo alamin, gak melulu isinya curhatan hati. lo bisa memanipulasi buku harian lo dengan gambar gambar yang lo ciptain, dengan puisi yang lo rangkai. bahkan dengan tempelan tempelan sesuatu benda yang menurut lo berguna suatu saat nanti. bikin diary mu sebagai karya seni sobt.
gak harus juga lo saban hari nulis di tuh diary, kalau misal gak ada hal yang perlu di tulis dan sedang gak mood buat nulis ya absen dulu aja nulisnya, :D
terus bakal lebih Ngehh lagi kalau tuh buku diary asli hand made dari lo sendiri.. apapun bentuk wujud dan hasilnya. :D , selamat mencoba sobt
Cowok nulis diary?? Why not?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar