Rabu, 23 April 2014

10 things About Me / 10 hal tentang saya.


Actually. sempat gue  gak kenal siapa gue sekarang. “Kehilangan jati diri” kata itu yang salah satu karib saya di unit kegiatan mahasiswa mendiaknosa apa yang saya alami setelah sering kita menghabiskan malam untuk berdialog hal kecil tentang kisah kita masing-masing.

Dan seketika itu pula teringat petuah teman bersuku batak yang merupakan salah satu ‘veteran kampus’ (begitu-lah saya menyebut mahasiswa semester akhir. Yaa, mahasiswa yang terlampau akhir ).

“kalau memang kau sudah benar-benar tak tahu siapa kamu. Ingat lah masa kecilmu. Dan korelasikan dengan dirimu sekarang. Masih adakah sifat kecilmu di diri kamu saat ini. jika ada, bisa jadi itu lah kamu.”

Seketika itu sesaat setelah merebahkan diri di kamar, gue mulai menerka nerka siapa saya? Siapa masa lalu saya?. “Siapa anak kecil itu? Anak kecil yang tak malu-malu membiarkan ingusnya keluar dan di usap dengan kaos yang juga menempel di tubuh hitamnya.”

Yups oke. Langsung saja. Ane bahas disini hal tentang saya ( yang sebagian merupakan sifat masa kecil saya yang masih ada dalam diri saya saat ini ataupun hal lain yang berhubungan dengan saya)

 Mengalah. bukan KALAH
Tidak mudah menjadi anak nomor dua diantara 3 bersaudara. Hal itu pula yang membentuk gue menjadi orang yang punya kebiasaan mengalah. Mempunyai kakak dan mempunyai adik membuat saya harus terpaksa untuk tidak bermanja-manja kepada orang tua khususnya ibu. Gimana mau manja-manjaan kalau perhatian lebih intens kepada adik saya yang memang saat itu si bungsu ini sering sakit-sakitan. Apa lagi si bungsu adalah anak perempuan satu-satunya jadi wajar apabila orang tua lebih memperhatikan karena dikaruniai anak perempuan merupakan hal yang nanti dimintai pertanggungjawaban yang berat ( anak perempuan adalah pembatas antara orang tuanya dan Neraka ). Sampai saat ini sifat mengalah saya masih sering terbawa di kegiatan sehari-hari entah itu berorganisasi atau kegiatan yang lain. Sering orang sekitar mengatakan kalau saya itu orangnya legowo. Padahal selalu ada dan pasti ada gejolak di dalam hati ketika saya harus mengalah. Apapun alasannya.




Pemberani
                Jaman-jaman gue SD murid masih hormat banget ama guru. Hormatnya sampai nunduk duk duk. Ditambah dengan cara mengajar yang keras dengan berbagai hukuman fisik mesi tidak sering (lumrah dijaman gue SD). Tak arang karena gara-gara dua hal diatas,  temen gue jaman SD jadi terdoktrin dengan asumsi guru itu galak dan sering minder kalo berurusan dengan guru selain urusan mengajar belajar di dalam kelas.
Masih dengan papan tulis berwarna hitam dan kapur putihnya. Inget banget gue soal itu. Dan itu juga yang menjadi awal kisah kenapa temen-temen gue nganggep gue pemberani (kendel ora isinan). Kenapa? Karena kalo pas kapur tulis habis mau gak mau kita harus langsung minta sendiri ke kantor guru dan saat seusia saya jaman jaman SD dulu kantor guru merupakan tempat yang sakral dan tak sembarangan orang berani masuk ke dalam, masih karena doktrin kalau guru itu galak.
Tapi hal itu gak berlaku bagi si anas kecil yang dengan santai cuek melenggang masuk ke kantor guru.
Yang lebih superb lagi. Ketika sering diamanati menjadi komandan upacara. Gak mudah untuk si anas kecil (dulu sering di panggil Cebol) dengan postur yang cenderung lebih pendek dibanding teman-teman yang seumuran. Pernah pada suatu kesempatan saat Perkemahan gabungan jum’at sabtu minggu gue kembali diamanati menjadi komandan upacara. Mimpin kelompok pramuka dari 6 SD yang bergabung di acara itu. Dan gue di tertawakan habis habisan sama hamper semua peserta upacara karena masalah postur tubuh gue ketika itu.
Sampai dewasa ini. Rasa pemberani untuk tampil di depan umum itu masih ada. MC acara ospek. Menghadapi 1008 mahasiswa baru dengan muka kusut karena pressur menjadi pengalaman saya yang tak terlupakan.

Dominating
                Selalu ingin terkenal dan mendominasi. Itulah saya masa kecil. Saya ingin selalu menjadi orang terlucu di kelas. ingin menjadi pemain terbaik di club sepak bola kampung saya. Ingin menjadi yang pertama lah pokoknya. Namun hal itu juga yang memberikan saya pelajaran bahwa diatas langit masih ada langit. Tau kan maksutnya? Mungkin ini berkaitan dengan pribadi saya yang cenderung sanguinis, ingin dikenal dan mudah bersosialisasi. beranjak dewasa sikap itu masih tetap ada namun semakin kesini Alhamdulillah bisa semakin terkontrol.

ARSENAL
Gue pertama naksir arsenal waktu jaman-jamanya thiery henry CS Juara liga inggris tanpa mengalami satu kekalahan-pun. Terlebih lagi permainan arsenal yang masih saja di arsitek’I oleh la professoure Arsene Wenger membuat ciri khas KICK and RUSH liga inggris yang melekat di arsenal masih saja tetap utuh.  Permainan Taktis, itu juga salah satu hal mengapa saya jatuh cinta kepada arsenal. Meskipun akhir-akhir dalam beberapa tahun belakangan ini sering di php’in THE GUNERS masalah trophy tapi tetep GOOGOONERS!!

Jupiter Z Merah 110cc tahun 2005 K 5175 UC
9 tahun itu si belalang tempur udah sama gue. Gak seperti abang gue yang udah bola bali ganti motor. Dan gak kayak temen gue yang katanya hobi motor tua/vespa dan membelinya karena menjadi trend sejak kedua spesies itu kembali terangkat namanya. Bagaimanapun, gue susah berpaling dari motor itu. Motor pertama gue.
Itu motor pindah ke tangan ane sejak awal2’an kelas 2 smp. Hujan badai, susah senang. Saat jomblo maupun sedang ada gebetan selalu ama dia. Banyak kenangan yang terlampau manis untuk di lepas dengan banyak orang special bersama motor ini. Setidaknya seorang bidadari pernah tersenyum menghabiskan sore memutari kota diatas motor ini ( bersama sang joki tentunya ).

Sepakbola
Selain suka ama club sepak bolanya gue juga hobi main bola. Hal itu lumrah bagi anak-anak Indonesia khususnya karena sepak bola sepertinya sudah menjadi DNA sejak masa kecil mereka, begitu juga dengan gue. Pengalaman gue soal sepak bola yang paling inget ketika SMP bisa masuk dan lolos ke tim sepak bola SMP tapi cuman jadi pemain cadangan dan jarang dimainkan. Haha

Sampai saat ini setidaknya seminggu dua kali gue nyempatin main sepak bola di lapangan kampus. Hari sabtu dan hari rabu biasanya.

Basket ball
Gue kenal olahraga ini sejak kelas 2 smp. Motivasi gue mendalami latihan basket cuman satu. Ingin badan gue jadi tinggi. Maklum lah, saat seusia SMP pun badan gue masih di bawah standar tinggi badan orang Indonesia. Haha
PANDAWA, itu club pertama gue. Gue masuk pandawa bareng ama beberapa temen dari smp gu dan dari smp lain. Kurang lebih 3 tahun gue latihan ama club itu.
Lanjut ke SMA dan basket udah menjelma menjadi hobi baru gue. Untuk menyalurkan hobi gue yang satu itu gue masuk deh di klub basket SMA dan memenangi beberapa kompetisi lokal bersama tim SMA, meski gue bukan pemain kuncinya.

MIE AYAM’ers
Gue suka banget ama yang namanya mie ayam sampai saat ini. Mungkin kebiasaan juga sejak dari kecil sering babe ngajak gue makan mie ayam. Hamper setiap akhir pecan, saat itu satu keluarga yang terdiri dari 5 personil ( bahasnya personil, udah kayak polisi aja, hha) naik vespa silver satu vespa dinaikin 5 orang kita sekeluarga pun sering meluncur ke tempat mie ayam langganan kita.

KOPI-HOLIC
Hari tak lengkap tanpa kopi. Malahan bisa di pagi hari gue ngehabisin 2 gelas kopi. Kopi emang ada manfaatnya tapi juga ada juga efek gak baiknya. KOPI hitam adalah kopi favorit gue apalgi kopi aceh. Beuh. Gue punya cita-cita buat backpackeran keliling Indonesia kelak entah itu sendiri atau-pun bersama istri, dan di setiap daerha yang akan gue singgahi gue punya tekad buat cari kopi hitam yang paling terkenal di daerah itu.

Periang. Pengen aja buat orang tersenyum

Ada kepuasan tersendiri Ketika melihat orang tersenyum atau bahkan tertawa terbahak-bahak karena tingkah atau banyolan gue. Pernah gue punya cita-cita buat jadi pelawak yang ngisi di acara tv agar bisa tiap hari buat orang-orang tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar