Januari 10, 2014
Saripan no. 35 RT 04/VI Jepara. sudah 4 tahun saja sering saya meninggalkan tempat ini untuk waktu yang agag lama, tak terasa memang. mata ini menjadi saksi. sejak tanah adalah alas, papan menghalangi dingin angin malam, dan tv analog hitam putih yang memecah kesunyian. belum kabur di fikiranku di saat ketiadaan hiruk-pikuk sekitarmu, saat belum banyak lentera barat menerangi sekelilingmu. dan hingga kini dirimu menjadi gagah tak ada lagi tanah dan tebal lembaran kayu.
"haha semakin lama dirimu semakin sempit saja". batinku dalam hati. "maklum tempat ku bernaung di solo sana 3 kali besar dirimu", timpal ku lagi. tak banyak yang berubah di sekitarmu, tak banyak yang membuatku merasa asing saatku berteduh padamu. hanya saja terasa beberapa raga yang sudah mulai bertambah usia disana. bukan renta, namun hanya bertambah usia.
kerasnya pemikiran lelaki baya masih saja mewarnai tempat ini, belum lagi idealisnya seorang wanita yang bertahta di tempatmu berdiri, sehingga tak jarang benturan bernada tinggi terjadi disini. haahh, setidaknya itu lah yang mengingatkanku bahwa disini tempatku dulu.
sebuah ruang yang sering kuredupkan, tepat berada di tengah bentuk konstruksi-mu. sering kuhabiskan waktu jika ku disini. sayup-sayup terdengar suara televisi yang seakan-akan tak mampu lelah menghasut dengan segala kebohongan. dan seringku juga fikiranku melambung. tinggi, Sangat tinggi untuk terkasihi.
haahhh! seiringku menghela nafas dan membayangkan. mungkin besok aku yang akan merawatmu. menitipkan saat ku tak mampu menjaga pahlawan-pahlawan kecil ku, menitipkan saat ku tak mampu menjaga seorang bidadari di dalam kehidupanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar